Kompensasi Untuk Tanda Zodiak
Substabilitas C Selebriti

Cari Tahu Kompatibilitas Dengan Tanda Zodiak

Dijelaskan: Apakah otak pria dan wanita berbeda?

'The Gendered Brain' oleh Gina Rippon, profesor neuroimaging kognitif di Universitas Aston, meneliti bagaimana sains telah disalahartikan atau disalahgunakan untuk mengajukan pertanyaan yang salah, alih-alih menantang status quo.

Dijelaskan: Apakah otak pria dan wanita berbeda? Otak Berjenis kelamin meneliti bagaimana sains telah disalahartikan atau disalahgunakan untuk mengajukan pertanyaan yang salah, alih-alih menantang status quo. (Gambar: Thinkstock)

Apakah anak akan bermain dengan Barbie atau bermain Lego? Di dunia gender ini, kita hidup dengan anggapan bahwa gender seseorang menentukan keterampilan dan preferensi seseorang, mulai dari mainan dan warna hingga pilihan karier. Apakah itu berarti otak kita berbeda?







Adalah mitos bahwa sebuah buku baru akan meledak. Gina Rippon, profesor neuroimaging kognitif di Aston University, Birmingham, menggunakan karyanya untuk menunjukkan bagaimana stereotip ini membentuk ide-ide kita tentang diri kita sendiri. Otak Berjenis kelamin meneliti bagaimana sains telah disalahartikan atau disalahgunakan untuk mengajukan pertanyaan yang salah, alih-alih menantang status quo.

Rippon masuk ke ilmu saraf modern dan mendesak pembaca untuk bergerak melampaui pandangan biner tentang otak manusia dan sebagai gantinya melihat ini sebagai sangat individual, sangat mudah beradaptasi, dan penuh dengan potensi tak terbatas.



Seperti yang diungkapkan The Gendered Brain, temuan konklusif tentang perbedaan otak terkait jenis kelamin telah gagal terwujud. Di luar 'lima ons' otak wanita yang hilang - yang digembar-gemborkan sejak abad kesembilan belas - ilmuwan saraf modern tidak mengidentifikasi perbedaan yang menentukan kategori antara otak pria dan wanita, tulis majalah Nature dalam ulasannya.

Ulasan The Guardian menyarankan pembaca: Semua otak yang mengatur sistem di luar sana berhutang pada diri mereka sendiri untuk membaca kumpulan bukti dan sains yang tenang dan logis ini, dan semua empati akan memahami pentingnya hal itu.



The Guardian juga telah menerbitkan sebuah wawancara dengan penulis, mengutip perkataannya: Kita berada pada titik di mana kita perlu mengatakan, 'Lupakan otak laki-laki dan perempuan; itu pengalih perhatian, itu tidak akurat.' Ini mungkin berbahaya juga, karena digunakan sebagai pengait untuk mengatakan, yah, tidak ada gunanya perempuan melakukan sains karena mereka tidak punya otak sains, atau laki-laki tidak boleh emosional atau seharusnya ingin memimpin.

Bagikan Dengan Temanmu: